Rabu, 21 Maret 2012

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Dalam penyusunan anggaran biaya suatu rancangan bangunan biasanya dilakukan 2 (dua) tahapan yaitu :
  • Estimasi Biaya Kasar, yaitu penaksiran biaya secara global dan menyeluruh yang dilakukan sebelum rancangan bangunan dibuat.
  • Perhitungan Anggaran Biaya, yaitu penghitungan biaya secara detail dan terinci dsesuai dengan perencanaan yang ada.
Tahapan Estimasi Biaya
Penaksiran anggaran biaya yang dilakukan adalah melakukan proses perhitungan volume bangunan yang akan dibuat, harga  satuan standar dari tipe bangunan dan kualitas finishing bangunan yang akan dikerjakan.
Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya rancangan bangunan, maka jumlah biaya yang diperoleh adalah taksiran kasar biaya bukan biaya sebenarnya atau actual, sebagai contoh:
  • Jenis bangunan dengan standar bangunan kelas A, maka harga satuan standarnya adalah @ Rp 1.500.000,-/m2, Luas bangunan 100 m2, maka asumsi biaya yang dibuat adalah : luas bangunan dikalikan dengan harga satuan standar, yaitu: 100 x @Rp 1.500.000,-/m2 = Rp 150.000.000,-
Tahapan Perhitungan Anggaran Biaya
Perhitungan anggaran terperinci dilakukan dengan cara menghitung volume dan harga-harga dari seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan, agar nilai bangunan dapat dipertanggung jawabkan  secara benar dan optimal. Cara penghitungan yang benar adalah dengan menyusun semua komponen pekerjaan mulai dari tahapan awal pembangunan (Pekerjaan persiapan) sampai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan (Pekerjaan Finishing), contoh:
  1. Pekerjaan Persiapan terdiri dari: pembersihan lahan, cut and fill, pagar pengaman, mobilisasi dan demobilisasi.
  2. Pekerjaan Sipil, terdiri dari pondasi, sloof, kolom, dinding dan rangka penutup atap.
  3. Pekerjaan finishing, terdiri dari lantai, dinding, plafond dan penutup atap.
  4. Pekerjaan Instalasi Mekanikal, Elektrikan dan Plumbing, terdiri dari jaringan listrik, telepon, tata suara, tata udara, air bersih dan air kotor.
  5. Pekerjan luar/halaman, terdiri dari perkerasan jalan, jalan setapak, pagar halaman dan taman.
Cara penghitungan setiap item pekerjaan tersebut di atas biasanya dibuat berdasarkan jenis material dan komponen pekerjaan, misal:
  1. Komponen beton, cara penghitungannya dilakukan dengan membuat perhitungan volume secara satuan isi (m3), dikalikan dengan harga satuan per m3 yang disusun berdasarkan analisa penggunaan material per m3 @ Rp m3)
  2. Komponen material lantai, dinding dan plafond dilakukan dengan menghitung luasan area yang ada (m2) dikalikan dengan harga satuan per m2 yang disusun berdasarkan analisa penggunaan bahan per m2 ( @ Rp/m2)
  3. Komponen material pekerjaan finishing seperti tali air, talang air, jaringan pipa dan pengkabelan dilakukan dengan menghitung panjang bahan yang dipakai (m1) dikalikan dengan harga satuan material perm1 (@ Rp/m1)
  4. Komponen material besar seperti daun pintu, jendela dan peralatan dilakukan dengan menghitung jumlah material yang dipakai (unit) dikalikan dengan harga satuan material per-unitnya (@ Rp/unit), bisa juga dengan perhitungan volume secara detail, yaitu : kusen (m3), daun pintu (m2), kaca (m2), daun jendela (m2), perlengkapan lainnya (bh). termasuk finishing.
  5. Komponen material yang sulit dihitung tetapi harus dikerjaan dilakukan dengan menentukan status lumpsum (ls), artinya untuk pekerjaan itu nilai besaran ditentukan berdasarkan cakupan pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan yang dikekendaki oleh perancang, biasanya komponen ini tidak ada harga satuannya tetapi langsung menyebutkan nilai total dari komponen pekerjaan tersebut.
  6. Usahakanlah untuk menghitung secara detail karena akan lebih akurat dan cenderung hemat.
Penghitungan  anggaran biaya pada umumnya dibuat berdasarkan 5 hal pokok, yaitu:
  1. Taksiran biaya bahan-bahan. Harga bahan-bahan yang dipakai biasanya harga bahan-bahan di tempat pekerjaan, jadi sudah termasuk biaya transportasi atau angkutan, biaya bongkar muat.
  2. Taksiran biaya pekerja. Biaya pekerja sangat dipengaruhi oleh: panjangnya jam kerja, keadaan tempat pekerjaan, ketrampilan dan keahlian pekerja yang bersangkutan terutama dalam hal upah pekerja.
  3. Taksiran biaya peralatan. Biaya peralatan yang diperlukan untuk suatu jenis konstruksi haruslah termasuk didalamnya biaya pembuatan bangunan-bangunan sementara (bedeng), mesin-mesin, dan alat-alat tangan (tools).
  4. Taksiran biaya tak terduga atau overhead cost. Biaya tak terduga biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu: biaya tak terduga umum dan biaya tak terduga proyek.
  5. Taksiran keuntungan atau profit. Biaya keuntungan untuk pemborong atau kontraktor dinyatakan dengan prosentase dari jumlah biaya total yang berkisar antara 8-15%.
Tahapan Perhitungan Rencana Anggaran BIaya Konstruksi ~ Home Design Ideas http://kibagus-homedesign.blogspot.com/2010/03/tahapan-perhitungan-rencana-anggaran.html#ixzz1bs5ZkYYo 
Under Creative Commons License: Attribution

Senin, 19 Maret 2012

upah jasa pembangunan rumah struktur beton

Cara sederhana menghitung Pembangunan rumah struktur rangka beton ( permanen )

perhitungan jasa atau upah tukang dalam pembangunan rumah permanen dihitung dari bodi bangunan yang hendak dibangun semisal ukuran lebar 6 meter x panjang 6 meter katagori tive 36 maka jasa atau upah tukang dari bodi bangunan tersebut, per m2 dikalikan luas banguna semisal 36 m2 dikalikan biaya jasa atau upahnya per m2  Rp 500,000 = Rp 18,000,000,- dengan ketentuan pekerjaan dari atas pour galam ( sudah bercerucuk galam ) sampai dengan kaaf atap, sudah termasuk , kosen jendela, pintu , talang air, dinding bata plesteran sampai dengan ondrongan, serta coor lantai, sedangkan untuk cerucuk galam tidak termasuk dalam perhitungan ini melainkan dihitung tersendiri, perhitungannya dilakukan perbiji tergantung dari panjang galam yang digunakan, dan juga pada tahapan ini tidak termasuk wc ,kamar mandi  dan pemasangan kaca blok dan ram angin,kramik lantai maupun dinding, flapon.
pada tahap selanjut flamer cara perhitungan nya sama dengan pemasangan bata ( lihat pada struktur kayu ) dan biasanya  pengerjaan dilakukan bersamaan dengan pengecatan, untuk pemasangan daun pintu dan jendela perhitungan nya dilakukan perbuah, dan untuk flapon di lakukan perhitungan m2 yaitu panjang dikali lebar serta dikalikan panjang dan lebar pertrafnya sedangkan untuk propil plafon dilakukan negosiasi untuk biaya jasa tergantung dari tingkat kesulitan pengerjaannya.

untuk renovasi rumah biasanya dihitung dari jenis pekerjaanya, ada pun untuk pagar dilakuka perhitungan m2 yaitu panjang X tinggi tiang rata2.

 demikian perhitungan sederhana pembangunan untuk rumah struktur kayu ( semi permanen )
 untuk lebih jelasnya anda dapat menghubungi nomor ponsel berikut ini : 0853 4663 6730 / 0852 4909 1554 ( syaiful )

Minggu, 18 Maret 2012

cara menghitung sederhana upah pembangunan rumah.

Pembangunan rumah struktur rangka kayu ( semi permanen )
perhitungan jasa atau upah tukang  dihitung bodi bangunan yang hendak dibangun semisal ukuran lebar 6 meter x panjang 6 meter katagori tive 36 artinya jasa atau upah tukang dari  luas banguna yaitu 36 m2 dikalikan per m2 , semisal biaya jasa atau upah tukangnya per m2 Rp 100,000 per m2 dikalikan 36 = Rp 3,600,000,- dengan ketentuan pekerjaan dari atas pour galam ( sudah bercerucuk galam ) sampai dengan kaaf atap, sudah termasuk lantai, kosen jendela, pintu menyatu bukan yg tersendiri, talang air. dan yang tidak termasuk pada tahapan ini yaitu dinding bata, plesteran, serta coor lantai,untuk cerucuk galam dihitung perbiji tergabtung dari panjang galam yang digunakan,dan untuk dinding bata dihitung dengan cara panjang keseluruhan bangunan dikalikan tinggi banguna semisal tive 36 diatas, maka 6 meter x 4 sisinya = 24 ditambah skat kamar semisal satu kamar 6 meter dan skat wc dan kamr mandi 3 meter maka keseluruhan panjang banguna = 33 meter X tinggi bangunan semisal 3 meter dengan jasa 40,000 m2 = 33 x 3 = 99m2 X 40,000,- dengan ketentuan pekerjaan mulai dari penyusunan bata hingga ondrongan atau acian, dalam tahapan ini tidak termasuk pemasangan kaca blok dan ram angin, serta pemasangan kosen duduk, sedangan pemasan kaca blok, raam angin dan kosen duduk dihitung perbiji / perbuah , pada tahap selanjut flamer cara perhitungan nya sama dengan pemasangan bata dan biasanya  pengerjaan dilakukan bersamaan dengan pengecatan, untuk pemasangan daun pintu dan jendela perhitungan nya dilakukan perbuah, dan untuk flapon di lakukan perhitungan m2 yaitu panjang dikali lebar serta dikalikan panjang dan lebar pertrafnya sedangkan untuk propil plafon dilakukan negosiasi untuk biaya jasa tergantung dari tingkat kesulitan pengerjaannya.

untuk renovasi rumah biasanya dihitung dari jenis pekerjaanya, ada pun untuk pagar dilakuka perhitungan m2 yaitu panjang X tinggi tiang rata2.
 
perhitungan pembangunan rumah struktur beton.
demikian perhitungan sederhana pembangunan untuk rumah struktur kayu ( semi permanen )

 untuk lebih jelasnya anda dapat menghubungi nomor ponsel berikut ini : 0853 4663 6730 / 0852 4909 1554 ( syaiful )



Kamis, 15 Maret 2012

bingun cari tukang kayu,batu dibanjarmasin

kami hadir untuk membantu anda, memberikan pelayanan yg terbaik guna mewujudkan impian anda memiliki rumah impian keluarga anda, anda tentukan gambarnya urusan kami yg menjadikan kenyataanya,....jangan ragu untuk menghubungi kami di line telpon...demi anda kami siap membantu....!!